Minggu, 30 Januari 2011

Maaf kawan, kami terpaksa memilih pilihan itu

Permintaan maaf ini gue sampein untuk semua anak2 JakCilangkap terutama Mang Amet, Ayah Boim, Yewhe, Dodoy, Mintul, Tile, Jimbo, Odong dan mereka yang telah bekerja untuk Persija dan Jakmania secara umum dan JakCilangkap secara khusus.

Gue atas nama pribadi mohhon maaf yang sebesar – besarnya atas kejadian tadi.
Selain ingin meminta maaf gue mencoba menjelaskan secara jelas duduk masalahnya menurut versi gue jadi kalo ada dari temen – temen yang punya versi berbeda silahkan saja, toh ini Negara demokrasi semua berhak mengeluarkan pendapat dan yang gue jelaskan di sini adalah pendapat pribadi gue.

+ 12.00
Gue sama wandi, andi, temennya wandi sampe di tempat kumpul (simpangan cilangkap). Kira kira beberapa menit di sana gue di tagih ongkos sama yewhe, jawaban gue pada waktu itu “tunggu dulu sebentar we”. Kenapa gue jawab gitu? Kenapa gue ga langsung bayar? Karena awalnya temennya wandi ngajak naek motor melihat orang yang ada hanya sedikit, tapi gue punya pendirian pada waktu itu tetep nonton sama kalian dan naik bis. Lalu sekitar 15 menit kemudian gue manggil yewhe karena gue, wandi, temennya, dan andi mau bayar ongkos dan tiket. Tapi kata yewhe pada waktu itu tiket bayarnya di tile, sambil nunggu manggil tile gue sempet mikir kalo mau beli tiket di menteng karena gue kasian ma andi dan temennya wandi yang bukan anggota, mereka beli tiketnya 30 beda 5 ribu ma anggota. Nah gue coba tanya ke azka tiket di menteng berapa dan pake anggota apa engga. Ternyata azka pun ga tau persis harga dan pake anggota apa engga. Sampai akhirnya Mang Amet nyamperin gue untuk beli tiket. Akhirnya setelah melalui beberapa pertimbangan gue & 3 orang lainnya pun beli tiket di srengseng.

+ 01.00
Pada waktu itu masih ada Mang Amet sama gue, mintul sms katanya suruh bilang azka, azka suruh ngambil toa di rumah dodoy. Tapi karena azka di depan tukang ojek sedangkan posisi gue di depan tukang cukur jadi gue minta tolong sama Mang Amet. Setelah beberapa saat sekitar setengah jam kemudian terjadi keributan anta r para pecinta Persija dan Persikabo di Cilangkap, tidak jelas kenapa bisa rebut. Keributan itu tidah berlangsung lama para pecinta Persija pun yang tadinya duduk2 di jembatan pindah ke depan tukang ojek dan sebagian depan coca – cola. Tapi gue & 3 orang lainnya ga kesana, gue yang tadinya di depan tukang cukur cuma pindah ke jembatan. Gue juga sempet beberapa kali nyamperin azka buat nyampein sms dari mintul. Kira – kira jam 01.45 Mang Amet nyuruh kita semua yang masih nongkrong di jembatan untuk pindah ke depan tukang ojek dan bahkan ada isu mobil sudah di pom bensin maxim dan kita di suruh jalan ke sana. Tapi sekali lagi itu Cuma isu dan gue ga tau siapa yang ngomong. Tapi beberapa saat kemudian gue coba konfirmasi ke Ayah Boim dan dia bilang kalo mobil baru jalan dari simpangan Depok. Padahal waktu itu sudah hampir jam 2 dan mobil baru jalan, lalu jam berapa sampai sini? Gue masih coba sabar waktu itu walaupun dari 3 orang itu sudah ada yang ngajak pulang dan ngambil motor. Bukannya gue so hormat atau gimana pada waktu itu tapi gue memang menghormati semua orang dan gue orang yang paling menghargai pendapat orang, maka dari itu gue coba konfirmasi lagi sam wandi keputusannya gimana mau naek motor atau bis. Jujur waktu itu dalam pikiran gue ada hal ingin tetap di naik bis tetapi gue hanya memberi waktu sampai jam 2 lewat 10 jika lewat dari jam segitu bis belum dateng gue akan naik motor. Tapi sebelum naik motor gue lebih dulu bertanya sama Ayah Boim posisi bis lagi di mana, dia bilang lagi di gas alam. Selama menunggu gue tetep konfirmasi sama 3 orang lainnya, 2 sudah tetap pada pendirian naik motor tinggal 1 orang yang masih bimbang. Tapi ketika gue lihat jam ternyata jam menunjukan pukul 2 lewat 12, akhirnya gue milih naik motor daripada naik bis mengingat waktu sudah menunjukan 1 jam lebih 18 menit sebelum kick off.

+ 02.13
Gue & 3 orang lain coba minta uang tiket dan ongkos yang tadi udah kita bayar. Dan ketika semua urusan keuangan selesai wandi coba minta tolong sama gowok buat ke rumah ngambil motor tetapi tile mencoba jelasin ke wandi kalau bis udah di lampu merah juanda, tapi gue bilang ke wandi kita naik motor aja, dan kita pun jalan. Sepanjang perjalanan gue liat kea rah kanan siapa tahu aja ada mobil yang sedang dalam perjalanan. Di jalan gue sambil mikir tadi Ayah Boim bilang ke gue bis udah sampai di gas alam tapi beberapa menit kemudian tile juga bilang kalo bis udah di lampu merah juanda. Mana yang bener? Gue ga tahu tapi gue narik kesimpulan dari jawban mereka yang berbeda untuk lebih meyakinkan gue kalo mereka pun tidak tahu di mana letak bis sesungguhnya. Sambil jalan gue coba ingin membuktikan pejelasan siapa yang benar tile atau Ayah Boim? Ternyata tidak ada yang benar, gue ketemu tu bis di jl. Juanda, azka yang pertama lihat dan lebih diyakikan ada mintul di depannya. Kalau gue nunggu jam berapa kita sampai dan apakah ada jaminan kita bisa masuk & ngedukung Persija?

Ada pertanyaan kenapa gue haru milih pilihan itu?
Pertama karena gue ga mau kejadian yang sama namun berbeda terulang kembali seperti Persija vs. Sriwijaya di musim lalu.
Kedua gue ga mau seperti orang – orang yang dateng ke senyan hanya mejeng, duduk2, pacaran,dsb.
Ketiga di musim ini gue sudah buat satu keinginan gue mau selalu mendukung langsung Persija di stadion khususnya partai kandang Persija.
Keempat suasana di JakCilangkap sudah mulai tidak enak karena selalu mencari – cari masalah.
Kelima gue harus juga menghargai pendapat 3 orang yang dari awal bersama – sama gue.

Di akhir tulisan gue sekali lagi atas nama pribadi minta maaf yang sebesar – besarnya kepada mereka JakCilangkap mudah – mudahan dengan kejadian ini membuat kita belajar dan lebih solid lagi dalam mendukung tim kesayangan kita bersama Persija Jakarta.

I LOVE YOU SO MUCH. gbu

1 komentar:

  1. BERITA BAIK BERITA BAIK

    Halo semuanya, saya SUWANDI dari indonesia. Saya menyarankan Anda semua di sini untuk tidak mengajukan pinjaman di mana-mana untuk perusahaan atau pemberi pinjaman di halaman web ini, sebagian besar perusahaan di sini adalah tipuan, penipuan dan penipuan, dan juga beberapa testimonial di sini salah, mereka adalah orang yang sama. Karena itu, tolong berhati-hatilah untuk tidak menjadi persekutuan mangsa Indonesia. Saya ditipu empat kali kira-kira Rp 200.000.000 untuk biaya registrasi, biaya transfer, bea cukai dan biaya asuransi, setelah pembayaran ini saya tidak mendapatkan pinjaman saya, tapi mereka meminta saya untuk membayar berkali-kali. Ini akan menarik minat Anda untuk mengetahui ada undang-undang tentang pembiayaan undang-undang atau peraturan dewan ini untuk mendapatkan pinjaman dari undang-undang pemberi pinjaman atau perusahaan mana pun. Saya bersyukur bahwa saya menerima pinjaman cepat sebanyak $ 250.000 dari perusahaan yang diperkenalkan teman saya Achmad Halima. Perusahaan pinjaman yang dapat dipercaya dan dapat dipercaya (ALEXANDER ROBERT). Mereka sekarang menjadi perusahaan terbesar di AS, Eropa dan seluruh Asia. Misi dan komitmen Anda kepada Alexander's Loan Company didedikasikan untuk meringankan impian Anda dan membantu kita semua yang telah ditipu dan ditipu dalam proses mendapatkan pinjaman segera, memberi Anda keramahan kelas dunia. Perusahaan Pinjaman Alexander atau pemberi pinjaman pinjaman tahu apa yang seharusnya ada di sepatu Anda dan mereka berusaha keras untuk tidak melupakan perasaan itu. Mereka akan mendapatkan kepercayaan Anda dengan mengkomunikasikan kepada Anda informasi yang perlu Anda ketahui, jika Anda perlu mengetahui dan hak untuk menawarkan pinjaman (pedagang pribadi atau pinjaman) dan layanan keuangan.

    Saya sangat mengabdikan diri untuk membantu negara saya mendapatkan pinjaman dari penipuan dan segera, e-mail saya (suwandirobby01@gmail.com) atau (achmadhalima@gmail.com)

    Hubungi saya atau (alexanderrobertloan@gmail.com) untuk informasi lebih lanjut, saya bersedia membantu. Tuhan memberkati kalian semua.

    BalasHapus